BI Rate Tetap 4,75 Persen, BI Fokus Jaga Rupiah dan Tarik Investasi Asing

BI Rate Tetap 4,75 Persen, BI Fokus Jaga Rupiah dan Tarik Investasi Asing







Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) pada level 4,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) November 2025. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan tersebut ditempuh sebagai langkah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian global.



Menurutnya, kondisi pasar keuangan global masih diliputi volatilitas sehingga diperlukan kebijakan moneter yang berhati-hati untuk tetap menarik aliran masuk investasi portofolio asing.



Berdasarkan asesmen menyeluruh tersebut, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 18 dan 19 November 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 4,75 persen," ujarnya dalam konferensi pers RDG BI di Jakarta, Rabu (19/11/2025).



Di sisi lain, BI tetap melanjutkan upaya memperkuat efektivitas transmisi pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah dijalankan sebelumnya. 


Untuk diketahui, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak lima kali dalam setahun terakhir, dengan total penurunan mencapai 125 basis poin dari 6 persen pada akhir tahun 2024 menjadi 4,75 persen.



Perry bilang, ruang penurunan suku bunga acuan masih terbuka ke depan, seiring inflasi 2025 dan 2026 yang diperkirakan tetap berada dalam sasaran 1,5 persen sampai 3,5 persen. 


Bagaimana Proyeksi BI Rate ke Depan? "BI akan terus mencermati ruang penurunan BI Rate lebih lanjut, dengan prakiraan inflasi yang terkendali serta perlunya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," ucapnya.



Sebab dia menilai BI akan lebih hati-hati untuk melonggarkan kembali kebijakan suku bunga pada RDG bulan ini. Mengingat saat ini inflasi yang pada awal tahun bergerak moderat, kini mulai meningkat akibat puncak permintaan musiman. Pada Oktober 2025, inflasi tahunan tercatat sebesar 2,86 persen (yoy), naik dari 2,65 persen pada bulan sebelumnya.



Dalam situasi ini, mempertahankan suku bunga kebijakan di level 4,75 persen akan memberikan acuan yang diperlukan," ujarnya dalam hasil risetnya, Selasa (18/11/2025). Sementara itu, arus keluar portofolio dan pelemahan rupiah semakin menegaskan pentingnya BI menjaga stabilitas eksternal dengan tidak menaikkan BI Rate.



Pada pertengahan Oktober dan pertengahan November 2025, aliran modal keluar bersih sebesar 0,95 miliar dollar AS di pasar obligasi dan saham Indonesia, yang hampir sepenuhnya disebabkan penjualan oleh investor asing di pasar obligasi pemerintah.


Dengan arus keluar modal yang cukup besar itu, nilai tukar rupiah melemah dari Rp 16.555 per dollar AS pada pertengahan Oktober 2025 menjadi sekitar Rp 16.695 pada pertengahan November 2025 atau turun sekitar 0,85 persen.


Berikut adalah poin-poin utama dari rilis berita tersebut:

BI-Rate: Dipertahankan pada level 4,75%.

Suku Bunga Deposit Facility: Tetap sebesar 3,75%.

Suku Bunga Lending Facility: Tetap sebesar 5,50%.

Alasan Kebijakan: Keputusan ini diambil untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.

Fokus Kebijakan: Konsisten dengan fokus kebijakan jangka pendek pada stabilisasi nilai tukar dan pengelolaan inflasi, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Pengumuman Resmi: Hasil RDG ini diumumkan secara resmi oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual pada hari Rabu, 19 November 2025. 

Redaksi.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar