Medan | Elindonews.my.id
Sungguh sangat miris, nasib pahlawan tanda jasa yang berada di Kota Medan ternyata masih ada yang menerima gaji dikisaran Rp 500 ribu sampai Rp800 ribu setiap bulannya.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Majelis Pendidikan Kristen Wilayah (MPKW) Sumatera Utara–Aceh Dr RE Nainggolan MM saat akan memberikan talih asih dan kepedulian Natal 2025 yang bekerjasama dengan GBI Rumah Persembahan, Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI), serta PT Charoen Pokphand Indonesia kepada guru-guru sekolah Kristen dan wartawan.
Kegiatan tersebut berlangsung di GBI Rumah Persembahan, Medan, Senin (15/12/2025).
"Jangan melihat dari isi pemberian ini, tetapi lihatlah komitmen dan kecintaan kami untuk membantu para guru. Sebab hingga saat ini masih ada guru yang hanya menerima gaji sekitar Rp500 ribu per bulan, namun mereka tetap setia mendidik anak-anak, bukan hanya dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam iman,” ujar RE Nainggolan dengan nada lirih dan penuh keprihatinan, sehubungan nasib guru yang masih sangat membutuhkan perhatian bersama.
Ketua MPKW Sumut–Aceh Dr RE Nainggolan MM mengatakan bantuan tersebut diharapkan menjadi “hujan berkat” bagi para penerima sebab hujan sangat deras saat acara pembagian tali asih, khususnya guru-guru yang selama ini mengabdi dengan penghasilan yang masih sangat terbatas.
Ia menjelaskan, bantuan Natal tidak hanya diberikan di Kota Medan, tetapi juga menjangkau daerah lain seperti Nias, Simalungun, Kabanjahe, dan Tapanuli Utara ada sekitar 7.000 guri sekolah kristen di Sumut. Dari sekitar 7.000 guru sekolah Kristen di wilayah Sumut–Aceh, hampir 4.000 orang telah menerima bantuan pada Natal tahun kali ini.
“Memang belum semuanya bisa kami jangkau. Namun kami berharap Natal 2025 ini menjadi motivasi bagi para guru untuk terus melayani dengan hati, membangun generasi Kristen yang cerdas, beriman, dan berkarakter,” katanya.
RE Nainggolan menegaskan bahwa visi MPKW adalah membangun transformasi anak didik yang unggul, adaptif, memiliki komitmen tinggi, serta berkarakter rendah hati. Untuk itu, para guru diharapkan tetap menjadi pionir dan teladan dalam dunia pendidikan Kristen.
Ia juga menyampaikan bahwa MPKW Sumut – Aceh, Rumah Persembahan, YSKI dan PT Charoen Pokhtad terus berkomitmen menjadi lembaga yang sehat, tangguh, dan memberi kontribusi positif bagi bangsa dan gereja.
Acara tersebut turut dihadiri Ketua PWI Sumatera Utara, Farianda Putra Sinik, para pengawas dan tokoh pendidikan Kristen, antara lain Sanggam Hutagalung, Dr Parapat Gultom, Veronika Sitanggang, Pdt Edy Prayitono, Jadi Pane dan lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik berjanji akan memperjuangkan nasib guru-guru swasta yang gajinya masih berada dibawah upah layak.
"Ini akan kami suarakan agar menjadi perhatian pemerintah, sehingga kesejahteraan guru dapat ditingkatkan,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Farianda juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian MPKW Sumut–Aceh, GBI Rumah Persembahan, YSKI dan PT Charoen Pokphand kepada wartawan.
“Luar biasa perhatian Bapak RE Nainggolan kepada wartawan. Saat ini ada sekitar 100 wartawan yang menerima tali kasih. Ini membuktikan bahwa kami masih diperhatikan. Terima kasih atas kepedulian ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Natal PWI Sumut, Charles, turut mengucapkan terima kasih kepada MPKW Sumut–Aceh, GBI Rumah Persembahan, YSKI dan PT Charoen Pokphand atas dukungan dan kepedulian yang diberikan.
Sebelum penyerahan tali kasih, acara diawali dengan doa yang dipimpin Dr Josua Ginting. (F_01/r)





Tidak ada komentar:
Posting Komentar