Medan | Elindonews.my.id
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Utara pada Agustus 2025 tercatat sebesar 5,32 persen, turun 0,28 persen poin dibandingkan Agustus 2024. Penurunan ini menunjukkan perbaikan kondisi ketenagakerjaan di tengah pemulihan ekonomi pascapandemi dan penguatan sektor produktif daerah.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, Asim Saputra, menyampaikan bahwa jumlah angkatan kerja di Sumut pada Agustus 2025 mencapai 8,42 juta orang, meningkat 243 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik 0,93 persen poin, menandakan semakin banyak penduduk usia kerja yang aktif mencari maupun mendapatkan pekerjaan.
Dari total angkatan kerja tersebut, penduduk yang bekerja tercatat sebanyak 7,98 juta orang, naik 253 ribu orang dari Agustus 2024. Lapangan kerja yang mengalami peningkatan terbesar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi serta perawatan mobil dan sepeda motor, dengan tambahan tenaga kerja sekitar 53 ribu orang.
Sementara itu, penduduk yang bekerja di sektor formal mencapai 3,41 juta orang atau 42,74 persen, naik 0,09 persen poin dibanding tahun sebelumnya. Meski demikian, persentase setengah pengangguran naik 0,33 persen poin, sedangkan pekerja paruh waktu menurun 1,02 persen poin dibanding Agustus 2024.
Dari sisi pendidikan, TPT tertinggi terjadi pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 7,19 persen, menunjukkan masih terbatasnya kesempatan kerja bagi lulusan kejuruan yang sesuai dengan kompetensi pasar tenaga kerja.
Analisis dan Konteks Ekonomi:
Penurunan TPT di Sumatera Utara menandakan pemulihan aktivitas ekonomi daerah berjalan positif, terutama di sektor perdagangan, jasa, dan industri pengolahan. Naiknya jumlah tenaga kerja di sektor formal juga menjadi sinyal bahwa dunia usaha mulai meningkatkan perekrutan karyawan baru.
Namun, peningkatan setengah pengangguran menunjukkan bahwa sebagian pekerja masih belum terserap sepenuhnya dalam pekerjaan dengan jam kerja ideal. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah untuk mendorong pelatihan vokasi dan penciptaan lapangan kerja berkualitas, terutama bagi lulusan SMK dan pekerja muda.
Reporter : E_01





Tidak ada komentar:
Posting Komentar