Medan | Elindonews.my.id
Dalam sektor Industri Keuangan Non-Bank -IKNB-. pendapatan dari premi asuransi di Sumatera Utara menunjukkan peningkatan pada Triwulan II tahun 2023, dengan total pendapatan premi sebesar Rp 4,76 triliun yang bertumbuh 7,41 persen yoy.
Segmen asuransi jiwa mulai menunjukkan pertumbuhan positif setelah sebelumnya terkontraksi sejak awal tahun 2022. Hingga Triwulan II tahun 2023, tercatat pendapatan premi asuransi jiwa sebesar Rp 3,61 triliun dengan pertumbuhan 6,18 persen yoy.
Demikian dikatakan Kepala Regional 5 Sumatera Bagaian Utara-Bambang Mukti Riyadi-dalam releas diterima elindonews.my.id yang selanjunya mengatakan, khusus untuk segmen asuransi umum, pendapatan premi melanjutkan tren pertumbuhan positif sebesar 11,49 persen yoy -Triwulan II 2022: 37,20 persen yoy- dan tercatat mencapai angka Rp1,15 triliun.
Dikatakan, OJK terus memantau perbaikan kinerja asuransi jiwa serta peningkatan rasio klaim yang menunjukkan tanda-tanda konsolidasi dalam pemasaran produk asuransi jiwa, terutama pada segmen asuransi jiwa PAYDI -Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi-. OJK akan memastikan bahwa proses konsolidasi ini dijalankan secara tertib dan bahwa dampaknya terhadap kondisi keuangan perusahaan dapat diatasi.
Disisi lain, nilai utang piutang oleh perusahaan pembiayaan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan hingga Agustus 2023, mencapai 23,91 persen yoy -Juli 2023: 23,20 persen-, dengan total piutang mencapai Rp21,51 triliun.
Andil pembiayaan yang produktif terus mengalami kenaikan hingga mencapai 43,17 persen -Juli 2023: 42,54 persen-, dengan dukungan dari pertumbuhan pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing bertumbuh sebesar 20,77 persen yoy dan 16,10 persen yoy.
Sementara itu, risiko yang terkait dengan perusahaan pembiayaan tetap terkendali dengan rasio pembiayaan bermasalah -non performing finance -NPF- yang turun menjadi 2,10 persen -Juli 2023 2,12 persen-.
Kinerja dari fintech peer to peer -P2P-lending pada Agustus 2023 terus menunjukkan pertumbuhan, dengan outstanding pinjaman yang tumbuh sebesar 26,62 persen yoy -Juli 2023: 38,26 persen yoy- yang mencapai jumlah Rp1,54 triliun.
Sementara itu, risiko yang terkait dengan pembiayaan secara keseluruhan -TWP90- mengalami perbaikan dan tetap berada pada level yang aman yakni sebesar 1,93 persen -Juli 2023: 2,43 persen-.
Bambang juga menyebutkan, Penyaluran pembiayaan/pinjamyang dilakukan oleh entitas IKNB yang berkantor pusat di Sumatera Utara terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Industri Lembaga Keuangan Mikro -LKM- yang terdiri dari 1 LKM dan 1 Bank Wakaf Mikro -BWM- mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 6,55 persen yoy menjadi Rp10,14 miliar pada bulan Agustus 2023.
Sementara itu, penyaluran pembiayaan tercatat mencapai Rp 5,50 miliar dengan pertumbuhan 21,36 persen yoy.
Berdasarkan target demografi, LKM lebih mengarahkan fokusnya pada pengembangan komunitas berpendapatan rendah yang produktif, sehingga memiliki jumlah pembiayaan yang lebih kecil dibandingkan dengan entitas finansial lainnya.
Industri pergadaian di Sumatera Utara mencatatkan penambahan 2 entitas gadai swasta yang masing-masing diberikan izin resmi pada bulan Agustus 2023 -PT Abank Gadai Sumut- dan September 2023 -PT Corleone Gadai Sumatera-.
Penambahan ini menandakan perkembangan yang menggembirakan dalam pengembangan bisnis dan pemberdayaan masyarakat, terutama bagi kelompok dengan pendapatan menengah ke bawah di wilayah Sumatera Utara.
Saat ini, terdapat total 18 entitas pergadaian di Sumatera Utara yang terdiri dari 1 pergadaian pemerintah yang berkantor cabang dan 17 entitas perusahaan gadai swasta yang berkantor pusat.
Total pinjaman yang diberikan telah mencapai Rp 4,02 triliun hingga bulan Agustus 2023, mengalami pertumbuhan sebesar 8,00 persen dibanding akhir tahun 2022.-FR-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar