Soal Gubsu dan Choki Tak Perlu Diperpanjang, Selesaikan Dengan Musyawarah dan Kekeluargaan

MEDAN - Menghangatnya berita antara Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dengan pelatih biliar Sumut, Choki Aritonang soal jewer kuping saat pemberian tali asih atlit PON Sumut beberapa waktu lalu, sama-sama diharapkan untuk dapat diselesaikan secara kekeluargaan, musyawarah dan mufakat. 


"Polemik antara Gubsu Edy Rahmayadi dengan pelatih biliar Sumut, Choki Aritonang, sama kita harapkan agar dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak perlu diperpanjang,"ujar 

Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Sumut, Muhamad Haryadi Nasution kepada wartawan, Rabu (05/01/2022).


Dikatakannya, apa yang dilakukan Gubernur Edy Rahmayadi adalah hal yang wajar. Sebab dalam hal ini, ia menegur pelatih biliar yang lagi tidur saat Gubsu menyampaikan sambutan kepada para atlit dan pelatih PON Sumut. 


"Menurut saya itu adalah hal yang sangat wajar dilakukan seorang Gubernur menegur Choki, pelatih biliar Sumut yang tidur saat Gubernur Sumatera Utara menyampikan sambutannya. Apalagi Gubernur adalah pimpinan  tertinggi di daerah ini dan dalam dunia olahraga, Gubernur merupakan pembimbing sekaligus penasehat," ujarnya.


Tapi persoalan itu tak perlu diperpanjang lagi, kata Haryadi, anggap saja itu nasehat atau teguran seorang ayah kepada anaknya sehingga tidak perlu berlarut larut hingga sampai dibawa-bawa ke ranah hukum.


Saya berharap persoalan ini bisa segera diselesaikan secara kekeluargaan, musyawarah dan mufakat. Tidak perlu persolan itu dibawa-bawa sampai ke ranah hukum, sebab jeweran yang dilakukan Gubernur kepada Choki Aritonang merupakan jewer sayang antara seorag ayah kepada anaknya," tutup Haryadi Nasution. (Roi/r)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar