Medan | Elindonews.my.id
Untuk tidak sampai lupa pada asal usul atau silsilah sejarah marga Matondang, khususnya dari pomparan Op. Lancat (anak dan boru), DR Sofiyan Matondang telah membuka pintu selebar-lebarnya untuk kumpul dirumahnya di Pancur Batu, Senin 27/01/25.
Pertemuan karena "sihol" atau kerinduan bersaudara yang disebut acara Bona Taon atau dalam rangka mengawali tahun 2025, disambut baik oleh keturunan Noak/Op. Lancat, generasi ke 9 dari Op. Raja Matondang yang berdomisili di kota Medan sekitarnya.
Rudi Matondang (pak Yona), generasi ke 14 atau anak dari Alm Lodewyk Matondang, atau keturunan dari op. Samuel (gen 10) menjelaskan bahwa pertemuan ini adalah yang ketiga kalinya dalam kurun waktu dua tahun, yang digagas secara informal. Begitupun, Rudi berharap agar pertemuan seperti ini harus dilanjutkan, agar generasi berikutnya bisa akrab saling kenal, dan tahu akan silsilah atau tarombonya.
Sementara DR Sofiyan Matondang, generasi ke 13 atau cucu dari op. Samuel (generasi 10) menjelaskan bahwa sejarah silsilah atau tarombo Raja Matondang ini dikutip dari tarombo yang disusun/dilengkapi marga Matondang, termasuk Alm. Ir Sahat Matondang dan Sorta Matondang.
Omong-omong, pikiran sudah ke buah kelapa, pisang dan ubi, ???
Lebih lanjut Sofiyan menuturkan bahwa, Op. Raja Matondang/br Hasibuan dideteksi marhuta atau bermukim didaerah Doloksanggul. Sedangkan Op. Lancat adalah keturunan dari Op. Badia Porhas (anak kedua dari Raja Batak), atau urutannya sebagai berikut :
Op. Raja Batak anaknya 4
1. Op. Mingor
2. Op. Badia Porhas.
3. Op. Tuan Somarisi
4. Op. Hutamas.
Sebenarnya, keturunan Op. Lancat ini sudah banyak dan tersebar diberbagai daerah Nusantara. Sedangkan yang hadir saat ini masih dari keturunan generasi 10 yaitu dari Op. Samuel, Op. Frederich dan Op. Wilhelm yaitu Ramot Matondang yang ada di Medan, kata Sofiyan.
Untuk itu, Sofiyan berharap agar setidak-tidaknya keturunan Op. Lancat dimanapun berada, bisa saling kenal atau saling sapa melalui nomor kontak dan gabung di group pomparan Op. Lancat. Pomparan Raja Matondang (anak dan boru) tidak ada membedakan Agama dan Kepercayaan. Yang penting dia adalah keturunan Raja Matondang.
Mengakhiri penjelasannya, Sofiyan mengajak yang hadir untuk berencana ziarah ke makam Op. Lancat di Tarutung dan menelusuri tempat bermukim Op. Raja Matondang di Doloksanggul.
Acara gembira ria penuh keakraban persaudaraan itu tetap tidak lupa dengan makan siang, buka sejarah marga Matondang dan berebut petik hasil bumi yang ada. Pertemuan berikutnya direncanakan di rumah Letda TNI AD (Purn) Daniel Matondang.
(E_01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar