SAMOSIR | elindonews.my.id
Ditengah perjalanan kepemimpinan Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom yang penuh pro kontra, karena kebijakan yang dinilai subjektif, kali ini dipertontonkan kebodohan yang memalukan, anti Pers termasuk mempersempit ruang gerak Pers.
"Bayangkan kalau Bupati tidak mengerti regulasi tentang betapa pentingnya pers sebagai corong pemerintah, untuk penyebarluasan informasi," sebut seorang jurnalis, Robin Nainggolan, kepada wartawan, Selasa (29/11/2022) di Pangururan.
Ia mengatakan, klarifikasi yang disampaikan oleh Pemkab Samosir melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, justru menunjukkan kebodohan.
"Kita juga menyayangkan, aparatur yang bekerja di Sekretariat Bupati Samosir, bagaimana mungkin "undangan" yang menuai masalah itu, lolos ditandatangani Bupati Vandiko," ujarnya curiga.
Jurnalis yang sudah mengantongi sertifikasi kompeten itu menambahkan, bisa saja Bupati Vandiko dijebak bawahannya.
"Maka perlu dikaji, kalau undangan yang begitu saja lolos didisposisi pejabat Asisten yang membidanginya, tentu menjadi pertanyaan serius," tegasnya.
Anggota PWI Bona Pasogit itu juga menyesalkan sikap Bupati Samosir yang tak berani langsung menemui para jurnalis, untuk klarifikasi.
"Kejadian ini mengindikasikan, bahwa Bupati Vandiko Timotius Gultom terkesan alergi terhadap wartawan," sebutnya.
Padahal, dikatakan Robin, pers sebagai mitra pemerintah, merupakan ujung tombak menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Pasca "undangan" Bupati Samosir yang menuai masalah itu, ia menegaskan, ditemukan indikasi lain sebagai bentuk nyata alergi Bupati Vandiko Timotius Gultom kepada pelaku media.
"Ada surat audiensi dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut, tak direspon Bupati," imbuhnya.
Selain itu, beber dia, permohonan audiensi dari Panitia Pelantikan PWI Bona Pasogit, sampai sekarang tak digubris Vandiko Timotius Gultom.
"Kita akan pertanyaan langsung ke Bupati dulu, apa yang membuatnya menjadi alergi kepada pelaku media," pungkas Robin.
Selanjutnya disampaikan, agar Bupati Samosir melakukan evaluasi serius atas kinerja Kadis Kominfo dan Kadis Budpar. "Karena sudah melakukan kesalahan fatal, hingga menimbulkan kegaduhan dan menyepelekan komunitas pers," tegasnya lagi.
( Nanang S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar