IKP Harus Jadi Alat Ukur Keberhasilan Penyelenggara Pemilu

MEDAN | elindo-news.my.id

Ketua Harian Pergerakan Kader Nahdlatul Ulama (PKNU) Sumut, Aulia Andri mengapresiasi Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang sudah dibuat Bawaslu RI. IKP yang dirilis Bawaslu RI setiap tahun, dikatakan Aulia Andri, sudah menjadi peringatan dini (early warning) bagi para pihak yang berkepentingan dalam pemilu. 


"IKP yang dibuat oleh Bawalsu sudah bagus. Tentunya ini harus diapresiasi. Tujuan awal IKP yang menjadi semacam early warning system kini terbukti digunakan berbagai pihak seperti kepolisian," kata Aulia Andri dalam Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dengan tema Urgensi Pencegahan Dalam Mengawal Tahapan Dan Bimbingan Teknis Pengumpulan Data IKP Pemilu Dan Pemilihan Serentak 2024 oleh Puslitbang Bawaslu RI di Hotel Grandhika Medan, Kamis (28/10). 


Aulia Andri yang merupakan anggota Bawaslu Sumut 2013-2018 ini menyebutkan bahwa selain berfungsi sebagai peringatan dini, IKP seharusnya juga dapat dijadikan alat ukur keberhasilan penyelenggara pemilu, baik KPU atau Bawaslu. Indeks yang disusun Bawaslu RI untuk memetakan kerawanan pemilu, tentunya tidak lepas dari peran penyelenggara pemilu. 


"Maka itu seharusnya, IKP juga menjadi alat ukur bagi penyelenggara pemilu. Hal ini karena salah satu indikatornya adalah penyelenggara pemilu itu sendiri. Jadi misalnya, ada potensi kerawanan di sebuah daerah, tentu menjadi tanggungjawab penyelenggara pemilu disana. Kalau terbukti kerawanan itu dan tidak bisa diatasi, maka menunjukkan penyelenggara pemilu disana gagal. Tentu harus dievaluasi pada periode berikutnya," kata Aulia. 


Hadir dalam acara tersebut, pegiat pemilu dari KIPP, Jojo Rohi, ahli kepemiluan, Ahsanul Minan, Dosen FISIP UGM, Dr Mada Sukmajati. Peserta kegiatan ini terdiri dari anggota Bawaslu kabupaten/kota se-Sumut. (Roi/r)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar